Akhir yang Manis
Kamis, 19 September 2013 06:15 WITA

BANJARMASINPOST.CO.ID -
WARGA Kalsel terutama suporter Barito Putera layak gembira. Skuad
Laskar Antasari mengakhiri kiprahnya di Indonesia Super League (ISL)
2012/2013 dengan kemenangan. Bahkan, bukan sekadar kemenangan, tetapi
rekor skor. Betapa tidak, Barito mampu menekuk Sriwijaya FC (SFC), 6-1.
Gol
Barito pada laga di Stadion Demang Lehman, Martapura, Banjar, Rabu
(18/9) itu dicetak Coulibaly Djibril (menit ke-1 dan 22), Makan Konate
(menit ke-37), Rizky Ripora (menit ke-39), Amirul Mukminin (menit ke-45)
dan Septa Riyanto pada menit 89. Gol SFC dicetak Herman Dzumafo di
meniy 84.
Dengan
kemenangan itu, Barito membuktikan diri sebagai tim yang tak
terkalahkan di kandang pada ISL musim ini. Dari 18 kontestan, hanya
Barito dan Persipura Jayapura yang menorehkan rekor itu.
Barito
juga menjadi tim yang mampu mengalahkan juara ISL 2011/2012 itu dengan
skor terbesar. Sebelumnya, rekor itu dipegang Persib Bandung, pada laga
yang berlangsung Sabtu (15/6) dengan skor 4-0.
Bukan
hanya itu, Barito juga menciptakan rekor sebagai tim yang banyak
menciptakan rekor gol tercepat musim ini. Setelah Rizky Rizaldi Pora
yang membuat gol tercepat kala menjamu Mitra Kukar, Selasa (21/5) dengan
waktu 35 detik, giliran Djibril yang membuatnya saat melawan SC yakni
menit ke-1.
Jalannya laga sendiri memang dikuasai Mekan Nasirov
dan kawan-kawan sejak awal laga. SFC yang mengandalkan pemain mudanya
kesulitan menandingi permainan Laskar Antasari.
Sayangnya, ada sedikit noda. Pada menit ke-75, sang
kapten Mekan Nazirov diusir wasit Thoriq Alkatiri karena melakukan
pelanggaran keras terhadap pemain lawan, Novri Setiawan.
“Alhamdulillah kita kembali mendapatkan kemenangan
pada laga terakhir ini. Dan kita sangat puas karena atas hasil ini,”
ujar pelatih kepala Barito Putera, Salahudin.
Sementara, pelatih caretaker SFC, Subangkit
mengatakan, di babak pertama permainan timnya tidak bisa berkembang. Dia
juga mengungkapkan, tim yang diturunkan didominasi pemain SFC U-21.
“Sekitar delapan orang. Tapi ini setidaknya menambah pengalaman pemain saya (SFC U-21),” kata dia.
Meski hasil ini tidak berpengaruh terhadap posisi
SFC di klasemen akhir, namun tetap tak mengenakkan. Pasalnya, status SFC
merupakan juara bertahan, sementara Barito hanya tim promosi yang kali
pertama mentas di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air.
Di klasemen akhir, SFC berada di posisi lima dengan
perolehan 57 poin dari 34 laga yang dilakoni. Tetap di bawahnya, Barito
Putera mengunci peringkat enam dengan perbedaan tiga poin lebih
sedikit, yakni 54 poin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar