Pages

Jumat, 06 September 2013

Strategi Generasi Emas

BANJARMASINPOST.CO.ID - BARITO Putera akan melakoni laga tandang terakhirnya di Kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 menghadapi Persegres Gresik United.
Menariknya, laga yang berlangsung di Stadion Petrokimia, Gresik, Jawa Timur, Kamis (5/9) sore itu mempertemukan dua generasi emas yang pernah dimiliki Indonesia yakni Salahudin dan Widodo Cahyono Putro.
Keduanya merupakan dua pemain yang ikut membela Tim Nasional Indonesia pada SEA Games 1991 di Manila. Saat itu, timnas mampu meraih emas dan torehan itu belum mampu dicapai kembali sampai sekarang.

Kini, keduanya bakal saling berhadapan dengan status pelatih. Salahudin berdiri di belakang Barito Putera, sedangkan Widodo siap merebut poin penuh bersama Persegres.
Dari segi pengalaman, Widodo boleh dibilang lebih banyak dari Salahudin dalam dunia kepelatihan. Sejumlah tim elite pernah ditanganinya, mulai Petrokimia Putra, Persijap Jepara hingga Persela Lamongan.
Bahkan, mantan pemain yang biasa berposisi sebagai striker ini juga pernah ikut menangani timnas senior dan U-23, meski posisinya hanya sebagai asisten.
Sedangkan Salahudin baru menangani dua klub yang kini berlabuh di liga profesional, Barito Putera dan Persepar Palangkaraya. Bahkan, Persepar ditanganinya ketika masih berstatus klub amatir.
Meski begitu, pelatih asal Palembang, Sumatera Selatan itu cukup kaya akan prestasi. Dia mampu mengangkat Barito dari Divisi II hingga menjuarai Divisi Utama musim 2011/2012. Bahkan kini, Salahudin termasuk pelatih fenomenal karena mampu membawa tim promosi ke papan atas.
Tentu menarik untuk disimak, strategi siapa yang lebih mumpuni dari dua generasi emas Indonesia tersebut. Apalagi, keduanya sama-sama mematok tiga poin di laga nanti.
Berdasar catatan Metro, ketika kedua pelatih itu masih menjadi pemain, Salahudin dua kali mampu mengungguli pria kelahiran Cilacap, 8 September 1970 itu. Momen tersebut terjadi ketika Salahudin menjadi pemain Barito dan Widodo merupakan penggawa Petrokimia Putra (nama Persegres dulu).
Pada Liga Indonesia 1994, tepatnya Rabu (14/12/1994), Barito yang bertandang ke Stadion Petrokimia, menang 0-2. Kemudian, Rabu (12/7/1995), Barito kembali menang dengan skor 3-0 di Stadion 17 Mei Banjarmasin.
Itu berarti, Widodo Cs tak pernah mampu menjebol gawang Barito yang lini pertahanannya saat itu, salah satunya dikawal oleh Salahudin.
Sayang, Salahudin kemungkinan tidak bisa memimpin secara langsung Mekan Nasirov dan kawan-kawan di laga nanti. Namun, dia telah memberikan strateginya kepada asistennya untuk diterapkan di laga nanti.
Mengenai laga nanti, Asisten Pelatih Barito, Yunan Helmi mengakui hasil seri kala melawan Arema Cronous, Minggu (1/9) lalu, memberi motivasi lebih bagi anak asuhnya untuk meraih poin absolut di kandang Persegres.
Namun, Yunan mengingatkan, tidak akan mudah untuk menaklukkan Laskar Joko Samudro di kandangnya. Mengingat, mereka bermain di hadapan Ultras-Gresik yang terkenal fanatik. Terlebih, Persegres pasti tidak ingin kehilangan poin lagi usai ditahan imbang 1-1 oleh Persiba Balikpapan, Minggu (1/9) lalu.
"Tetapi buat kami pelatih tidak ada hal yang tidak mungkin terjadi. Contohnya ketika kita melawan Arema Indonesia kemarin," kata Yunan.
Di kubu Persegres, Widodo mengaku membutuhkan strategi yang benar-benar cerdas untuk menaklukkan Barito. Menurutnya, pertahanan berlapis serta serangan balik mematikan, memberikan ancaman dini untuk Laskar Joko Samudro.
"Barito saya lihat lebih pilih bertahan dan melakukan serangan balik. Saya yakin strategi yang diterapkan di kandang Arema akan sama persis dengan di Gresik. Semua pemain turun ke pertahanan saat diserang, kemudian mereka dengan cepat melakukan counter attack saat ada kesempatan," kata Widodo dikutip salah satu web.
Berdasar pengamatan itu, dia melihat pentingnya Persegres menguasai penuh pertandingan dan menitikberatkan pada penyelesaian akhir. "Kalau kami bisa unggul lebih dulu dengan dua gol atau lebih, itu akan membuat lawan kesulitan. Tapi itu tak mudah, pemain harus ekstra sabar," tutupnya. (murhan/burhani yunus/net)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar