Senin, 21 Oktober 2013 08:11 WITA
BANJARMASINPOST.CO.ID -
WALAU sampai saat ini masih belum ada kesepakatan tentang statusnya
apakah kontraknya akan diperpanjang atau tidak, Supriyadi masih
mempunyai asa untuk tetap bermain di Barito Putera.
Bahkan, niat pemain yang mempunyai pos di lini pertahanan Barito Putera ini sangat kuat untuk bertahan.
"Insyaallah saya mau
bertahan di Barito. Memang sampai saat ini masih belum ada lagi
pembicaraan dari manajemen," kata pemain berusia 28 tahun ini saat
dihubungi, Minggu (20/10).
Menurut pemain yang
pernah membela Persita Tangerang dan Persisam Putera Samarinda ini,
keinginannya untuk tetap bertahan membela Barito karena mempunyai
manajemen cukup bagus dan dilatih pelatih berkualitas.
"Saya juga ingin membawa
Barito bisa masuk empat besar, kalau perlu juara di Indonesia Super
League (ISL) musim kompetisi tahun 2013/2014," tandasnya.
Ditambahkan Supriyadi, sampai saat ini, dirinya tak niatan mencari atau pindah ke klub lain.
"Saya masih menunggu keputusan manajemen Barito, apa saya akan diperpanjang kontrak atau tidak," tandasnya.
Kecintaan Supriyadi
kepada Barito ditunjukkan dengan meminta foto-fotonya saat membela tim
kebanggaan Urang Banjar ke Metro Banjar.
"Foto-foto ini nantinya
akan saya simpan buat kenang-kenangan bila tak bermain bola lagi," kata
bek kiri tim Seribu Sungai itu setelah menerima tujuh foto yang dikirim
Metro lewat BBM-nya.
Supriyadi cukup memberikan andil menghantarkan Barito menduduki
peringkat enam ISL 2012/2013. Selama memperkuat Barito di ISL, Supriyadi
tercatat telah bermain selama 1024 menit.
Pemain dengan ciri khas
rambut kuncir ini sudah 11 kali dipercaya Pelatih Kepala Barito Putera,
Salahudin, masuk dalam starting elevent dan tiga kali duduk di bangku
cadangan.
Sebagai pemain belakang,
Supriyadi termasuk pemain petarung. Dia kadang harus membendung serangan
lawan dengan permainan yang lugas dan keras. Pada musim ISL lalu,
Supriyadi tiga kali diganjar kartu kuning dan satu kali 'dihadiahi'
kartu merah oleh pengadil lapangan. (syaiful anwar/budi arif
rahman/metro banjar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar